Memakai Make Up Saat Sujud

Deskripsi Masalah

Menjadi cantik adalah impian setiap perempuan. Apa saja bisa dilakukan seorang perempuan ketika ingin dirinya terlihat cantik dan menawan. Salah satu cara perempuan agar terlihat cantik biasanya memakai make up / skincare. Perempuan dan make up adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, sebab saat zaman sekarang make up sudah menjadi kebutuhan dasar bagi para perempuan. Make up yang sering digunakan adalah bedak, lipstik dan, lain sebagainya.

Biasanya perempuan memakai make up itu ketika hendak keluar rumah, menghadiri berbagai acara dan lain-lain, bahkan ada juga seorang perempuan yang mamakai make up ketika hendak melaksanakan sholat. Sebut saja Masitoh setelah berwudhu  ia menggunakan make up terlebih dahulu sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat Tawawih berjamaah karena sudah menjadi kebiasaanya ketika keluar rumah ia selalu menggunakan make up terlebih dahulu. Sedangkan dalam sholat terdapat berbagai macam rukun salah satunya ialah sujud, ketika kita melakukan sujud dalam sholat ada beberapa anggota tubuh  yang harus menempel pada tempat sujud, seperti contoh kening atau dahi. Anggota ini wajib menempel tempat sujud, dalam artian tidak ada penghalang apapun antara angota sujud dengan tempat sujud.

Biografi KH. Syaerozie

Pertanyaan :

A. Apakah make up atau bedak termasuk hail (perkara yang menghalangi) dalam sujud ?

B. Apa batasan hail dalam sujud ?

Jawaban

A. Tafsil ( Diperinci )

  • Termasuk penghalang dalam sujud jika bedaknya tebal dan seperti halnya debu yang menempel saat sujud.
  • Tidak termasuk penghalang dalam sujud jika bedaknya tipis

B. Batasannya sekira bisa menutupi antara anggota sujud dan tempat dari sesuatu apapun termasuk sesuatu yang bergerak mengikuti gerakan sholatnya orang yang sholat.

Reoptimalisasi Budaya Literasi Santri dan Pesantren

Referensi :

(روضة الطالبين ج :1 ص:259)

وَيَجِبُ أَنْ يَكْشِفَ مِنَ الْجَبْهَةِ مَا يَقَعُ عَلَيْهِ الِاسْمُ، فَيُبَاشِرَ بِهِ مَوْضِعَ السُّجُودِ، وَإِنَّمَا يَحْصُلُ الْكَشْفُ إِذَا لَمْ يَحُلْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَوْضِعِ السُّجُودِ حَائِلٌ مُتَّصِلٌ بِهِ يَرْتَفِعُ بِارْتِفَاعِهِ، فَلَوْ سَجَدَ عَلَى طَرَفِ عِمَامَتِهِ، أَوْ ذَيْلِهِ الْمُتَحَرِّكِ بِحَرَكَتِهِ، لَمْ يَصِحَّ، وَإِنْ لَمْ يَتَحَرَّكْ بِحَرَكَتِهِ قِيَامًا وَقُعُودًا، أَجْزَأَهُ.

(إعانة الطالبين ج 1 ص 191)

(قوله: ولو سجد على شئ) أي كورق. وقوله: فالتصق بجبهته قال ع ش: ومنه التراب، حيث منع مباشرة جميع الجبهة محل السجود. (قوله: صح) أي السجود. (قوله: ووجب إزالته للسجود الثاني) فلو لم يزله لم يصح.

(حاشية الجمل ج1 ص 357)

(قَوْلُهُ مُبَاشَرَةُ بَعْضِ جَبْهَتِهِ مُصَلَّاهُ) وَيُتَصَوَّرُ السُّجُودُ عَلَى الْبَعْضِ بِأَنْ يَكُونَ السُّجُودُ عَلَى عُودٍ مَثَلًا أَوْ يَكُونَ بَعْضُهَا مَسْتُورًا فَيَسْجُدُ عَلَيْهِ مَعَ الْمَكْشُوفِ مِنْهَا اهـ ع ش عَلَى م ر وَالْجَبْهَةُ طُولًا مَا بَيْنَ صُدْغَيْهِ وَعَرْضًا مَا بَيْنَ مَنَابِتِ شَعْرِ رَأْسِهِ وَحَاجِبَيْهِ اهـ ق ل عَلَى الْجَلَالِ.

(أسنى المطالب ج1 ص161)

(وَلَا يَجُوزُ السُّجُودُ عَلَى مُتَحَرِّكٍ مِنْ مَلْبُوسِهِ) بِحَرَكَتِهِ (لِقِيَامِهِ وَقُعُودِهِ) لِظَاهِرِ خَبَرِ خَبَّابُ السَّابِقِ؛ وَلِأَنَّهُ كَالْجُزْءِ مِنْهُ فَلَوْ سَجَدَ عَلَيْهِ عَامِدًا عَالِمًا بِتَحْرِيكِهِ بَطَلَتْ صَلَاتُهُ وَإِلَّا فَلَا وَتَجِبُ إعَادَةُ السُّجُودِ وَأَمَّا خَبَرُ الصَّحِيحَيْنِ عَنْ أَنَسٍ «كُنَّا نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فِي شِدَّةِ الْحَرِّ فَإِذَا لَمْ يَسْتَطِعْ أَحَدُنَا أَنْ يُمَكِّنَ جَبْهَتَهُ مِنْ الْأَرْضِ بَسَطَ ثَوْبَهُ فَسَجَدَ عَلَيْهِ» فَمَحْمُولٌ عَلَى ثَوْبٍ مُنْفَصِلٍ، أَوْ عَلَى مُتَّصِلٍ لَمْ يَتَحَرَّكْ بِحَرَكَتِهِ كَطَرْفِ كُمِّهِ الطَّوِيلِ؛ لِأَنَّهُ فِي حُكْمِ الْمُنْفَصِلِ وَمِنْ هُنَا عُلِمَ أَنَّهُ لَوْ سَجَدَ عَلَى مَا يَتَحَرَّكُ بِحَرَكَتِهِ

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *