Bahtsul masa’il kubro ke-39 dalam rangka menyambut haul XXII Al maghfurlah KH. Syaerozie Abdurrohim pendiri Pondok Pesantren putra putri Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat berjalan dengan khidmat, dihadiri oleh delegasi dari 50 pondok pesantren se Jawa, Madura, DKI Jakarta & Banten.

Diskusi dan perdebatan seputar hukum fikih masalah kontemporer kalangan para santri ini diadakan selama dua hari Selasa & Rabu (9-10 November 2021) terdiri dari 2 jalasah (termin), pertama jalsah lailiyah (termin malam) dimulai pukul 20.00 sampai 24.00 BBWI, kedua jalasah nahariyah (termin siang) dimulai pukul 08.00 sampai 13.00 BBWI. Forum Bahtsul Masail ini berhasil menyepakati jawaban 3 permasalahan dari total 7 permasalahan yang disodorkan oleh panitia. Di antaranya adalah pembahasan limbah medis di lautan Jakarta, pasal 153 Kompilasi Hukum Islam terkait masa iddah seorang perempuan dan fenomena filantropi untuk pendanaan kegiatan terorisme.

Sebagai dewan pentashih bahtsul masail kubro ini yaitu KH. Yahya Bey (Cirebon), KH. Saeful Qohar (Kuningan), Ust. H. Ibnu Muzakki, Lc. MH (Cirebon). Sementara dari pihak dewan pengasuh pondok pesantren Assalafie Babakan ciwaringin turut hadir KH. Yasif Maimun Syaerozie, KH. Ahmad Mufid Dahlan dan Dr. KH. Arwani Syaerozi, Lc. MA.
baca juga
IKLAS Luar Negeri Adakan Haul XXII
Pembacaan 10.000 Sholawat Thibbil Qulub Dalam Peringatan HSN
Dalam sambutannya, KH. Yasif Maemun Syaerozie menegaskan bahwa “Bahtsul Masa’il Kubro ini merupakan kegiatan rutin yang sudah berjalan lama di Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin, ajang silaturahim antar pondok pesantren, juga sebagai media ifadah (memberikan manfaat) dan istifadah (mengambil manfaat) saat terjadi perdebatan ilmiyah membahas problematika masyarakat dengan menjadikan kutub turots (kitab kuning) sebagai rujukan”.
Selasa (9/11/2021)
Barokallah