Dalam perhelatan Maulid Nabi Muhammad SAW & Haul Ke-22 Almaghfurlah KH. Syaerozie Abdurrahim, Nyai Hj. Tasmiah Abdul Hannan, Nyai Hj. Surotul Aeni Syaerozie beserta Al Marhumin Sesepuh & Guru-guru. Alhamdulillah alumni putra dan putri Pondok Pesantren Assalafie yang berada di Tunisia ikut serta memperingati dengan membacakan tahlil dan do’a bersama yang bertepatan pada hari Ahad, pukul 17.00 CET (Waktu Tunisia) tanggal 14 November 2021 M/ 09 Rabiul Tsani 1443 H.
Di Tengah padatnya jadwal kuliah, para alumni yang notabennya sebagai mahasiswa aktif di Universitas Zaitunah, sangat antusias dan khidmat. Acara ini bertempat di rumah mahasiswa dan dihadiri oleh beberapa alumni, yang diantaranya alumni santri putra, Fauzan, Amin Khafidin, Syauqi Dafa, Ahmad Tamami, Muhammad Khozinul Asror dan Rif’at Majdi. Adapun dari alumni santri putri yaitu Hanifah Roudhlotul Jannah, Fajriyah Nayla Salsabila dan Sartika. Momentum ini sudah menjadi agenda wajib bagi alumni Assalafie yang berdomisili di Tunisia, meskipun dengan anggota yang terbatas, namun tidak menyurutkan kecintaannya terhadap almamater Pondok Pesantren Assalafie dalam peringatan haul setiap tahunnya.
saksikan
malam puncak peringatan maulid Nabi dan haul Al Maghfurlah KH. Syaerozie ke 22
Setelah pembacaan tahlil dan do’a selesai, beberapa alumni juga menyampaikan sambutan-sambutan dan testimoni terkait kiprah perjuangan Muassis pesantren Assalalafie Babakan Al Maghfurlah KH. Syaerozie Abdurrohim. Baik kiprah sekala lokal maupun nasional, mulai dari mengayomi masyarakat, mengasuh ribuan santri, berorganisasi hingga menyusun kitab berbahasa Arab.
Menurut salah satu alumni, Amin khafidin mengatakan bahwa “karya-karya Al maghfrulah KH. Syaerozie adalah pemantik bagi para santri agar semangat dalam menuntut ilmu”. Dan begitu juga Ahmad Tamami menambahkan kekaguman terhadap karya-karyanya atas syarah dari berbagai fan ilmu yang cukup sulit dipahami, di antara karyanya adalah kitab Bad’ul Adib nadzam dari kitab Mughni Labib (ilmu gramatika Arab), kitab syarah Al Luma’ (ilmu ushul fiqih), Khulashoh Musthalah Al Hadits (Ilmu Hadits), Abyat As Salaf (gubahan syair) dan masih banyak lagi. Semuanya menggunakan bahasa Arab, padahal beliau tidak pernah belajar (menetap) di negara timur tengah manapun.
saksikan
halaqoh ilmah “membela Islam nusantara, refleksi historis filantropis”
Acara ini juga sebagai ajang silaturahmi antar alumni dari lintas angkatan dan flashback mengenang kembali masa-masa indah selama menimba ilmu di pondok pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin.
Barokallah
Top