Kalian tahu Reza Rahardian? Pemeran Habibie dalam film Habibie & Ainun? Pemeran Bossman di filmMy Stupid Boss? Ya, Reza merupakan salah satu Aktor film Indonesia yang telah sukses memainkan kurang lebih 50 judul film. Mulai dari film bergenre sejarah, komedi, drama,
roman, religi, dan masih banyak yang lainnya. Kesuksesan Reza dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang berhasil diraihnya, diantaranya Piala Citra untuk Pemeran Pria Utama Terbaik (2016, 2013, 2010), Festival Film Bandung Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop (2021), Indonesian Movie Actors (IMA) Award Pemeran Utama Pria Terfavorit (2021, 2017), dan masih banyak lagi sederet prestasi lainnya.
Kalian tahu kenapa Reza ias berhasil seperti ini? Karena Reza mampu memainkan perannya dengan baik, peran apapun itu. Ketika Reza berperan sebagai Habibie, Reza mampu menjiwai sebagai sosok yang genius, rasa ingin tahu yang tinggi, penuh pengabdian. Di film My Stupid Boss, Reza tampil unik, konyol, menjengkelkan. Dan itu semua Reza lakukan dengan baik. Bagaimana Reza bisa memerankan 2 karakter berbeda tersebut? Hal ini karena Reza mampu memainkan perannya dengan baik, peran apapun itu. Semua Reza jalani dengan
baik.
Dari kisah Reza di atas, apa yang bisa kita ambil? Bahwa, kita sebagai seorang santri harus mampu menjalankan peran kita dengan baik. Sejak kita mendaftarkan diri di pondok, secara otomatis kita berperan sebagai seorang santri. Sebagai seorang penuntut ilmu. Lalu, bagaimana menjadi santri yang baik? Santri yang baik ialah santri yang senantiasa patuh pada Kyai, juga menaati peraturan pondok. Santri yang berakhlakul karimah, bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Menjalani peran sebagai seorang santri memanglah tidak mudah. Butuh kesabaran, perjuangan dalam menjalaninya. Karena santri merupakan orang-orang terpilih sebagai penerus estafet perjuangan para ulama dalam mengemban misi dakwah Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.
Santri yang nantinya akan terjun ke masyarakat, mengabdi pada negara dengan peran sebagai seseorang yang pernah mempelajari nilai-nilai keislaman. Dan sekali lagi, ini tidaklah mudah. Untuk itu, kita sebagai santri haruslah bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, bersungguh-sungguh menjalani peran sebagai seorang santri.