Sajadah Yang Meresahkan

Deskripsi Masalah

Ibadah sholat Jum’at merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim, sehingga tak jarang di jumpai masjid yang jamaahnya membludak (melebihi kapasitas) sampai keluar area, seperti masjid Jami’ di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, yang jamaahnya akan memenuhi jalan dan halaman Pondok Pesantren saat dilaksanakannya sholat Jum’at.

Baca Juga

Puisi “Ganasnya Bakteri Bumi Pertiwi”

Suatu ketika kang Zaed (nama samaran) yang merupakan Santri Babakan yang terlambat berangkat sholat Jum’at, sehingga ia mendapatkan tempat sholat di halaman Pondok, setelah menggelar sajadahnya sebagai alas dan memulai sholat, tak lama kemudian sajadah kang Zaed tersingkap oleh angin, hal ini menjadikan kang Zaed kebingungan untuk menyikapinya, sehingga apabila dibiarkan saja tentulah ia akan sujud di atas batako yang tadinya tertutup sajadah.
Ada juga pak jarwo (nama samaran) seorang penduduk desa Babakan sama juga terlambat berangkat sholat jum’at, namun pak Jarwo tidak membawa sajadah, karena tidak ada tempat lagi selain jalan/halaman Pondok dan pada saat itu imam sudah memulai sholat jum’at maka pak Jarwo memutuskan untuk langsung sholat di halaman tanpa adanya sejadah atau alas untuk sholat.

Pertanyaan :

a. Tindakan apa yang paling tepat bagi kang Zaed sebagaimana deskripsi di atas ?
b. Apakah dibenarkan tindakan Pak Jarwo sebagaimana deskripsi diatas ?

Baja Juga

Santri Move One

Pertimbangan :

– Sajadah termasuk langkah Ihtiyath(kehati-hatian) menjaga dari kesucian tempat sholat.
– sucinya tempat sholat cukup dengan dzon bahwa tempat tersebut suci (tidak jelas adanya najis)
– Ketika sajadah tersingkap angin maka membenarkannya lebih utama dari pada sujud di tanah/ batako sekira tidak melebihi 3 gerakan.

Jawaban :

a. Tindakan yang paling tepat bagi kang Zaed adalah Membenarkan sajadah tersebut sekira tidak melebihi 3 gerakan.

b. Tindakan Pak Jarwo dibenarkan selama diyakini tidak ada najis secara jelas diatas tanah/batako yang digunakan untuk sholat tersebut.

Baca Juga

Download Majalah Salafuna

Referensi Kitab :

 فتح القريب ص: 13
(و) الثالث (الوقوف على مكان طاهر)؛ فلا تصح صلاة شخص يلاقي بعضُ بدنه أو لباسه نجاسةً في قيام أو قعود أو ركوع أو سجود.

قائدة فقه
اليقين لا يزال بالشك

شرح النواوي على مسلم ج* 4 ص: 324
قوله : ( فرأيته يصلي على حصير يسجد ) فيه دليل على جواز الصلاة على شيء يحول بينه وبين الأرض من ثوب وحصير وصوف وشعر وغير ذلك ، وسواء نبت من الأرض أم لا . وهذا مذهبنا ومذهب الجمهور ، وقال القاضي – رحمه الله تعالى – : أما ما نبت من الأرض فلا كراهة فيه ، وأما البسط واللبود وغيرها مما ليس من نبات الأرض فتصح الصلاة فيه بالإجماع ، لكن الأرض أفضل منه إلا لحاجة حر أو برد أو نحوهما ، لأن الصلاة سرها التواضع والخضوع . والله – عز وجل – أعلم

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *