Deskripsi Masalah
Menjadi cantik adalah impian setiap perempuan. Apa saja bisa dilakukan seorang perempuan ketika ingin dirinya terlihat cantik dan menawan. Salah satu cara perempuan agar terlihat cantik biasanya memakai make up ataupun skine care. Perempuan dan make up adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, sebab saat zaman sekarang make up sudah menjadi kebutuhan dasar/pokok perempuan. Make up yang sering digunakan adalah bedak, lipstik, dan lain-lain.
Biasanya perempuan memakai make up itu ketika hendak keluar rumah, menghadiri acara-acara dan lain sebagainya, bahkan ada juga yang memakai make up pada saat melaksakan ibadah sholat. Salah satu rukun dari sholat adalah sujud, sedangkan sujud itu anggota sujud harus menempel secara sempurna dengan tempat sujud, dalam artian tidak boleh ada sesuatu apapun yang menutupi (satir) anatara anggota sujud(kening) dan tempat sujud.
Pertanyaan :
- Apakah make up termasuk hail (perkara yang menghalangi) dalam sujud?
- Apa batasan hail dalam sujud?
Jawaban :
- TAFSHIL (Diperinci)
- Termasuk penghalang dalam sujud jika bedaknya tebal dan seperti halnya debu yang menempel saat sujud.
- Tidak termasuk penghalang dalam sujud jika bedaknya tipis
a. Batasannya sekira bisa menutupi antara anggota sujud dan tempat dari sesuatu apapun termasuk sesuatu yang bergerak mengikuti gerakan sholatnya orang yang sholat.
Referensi :
(روضة الطالبين ج :1 ص:259)
وَيَجِبُ أَنْ يَكْشِفَ مِنَ الْجَبْهَةِ مَا يَقَعُ عَلَيْهِ الِاسْمُ، فَيُبَاشِرَ بِهِ مَوْضِعَ السُّجُودِ، وَإِنَّمَا يَحْصُلُ الْكَشْفُ إِذَا لَمْ يَحُلْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَوْضِعِ السُّجُودِ حَائِلٌ مُتَّصِلٌ بِهِ يَرْتَفِعُ بِارْتِفَاعِهِ، فَلَوْ سَجَدَ عَلَى طَرَفِ عِمَامَتِهِ، أَوْ ذَيْلِهِ الْمُتَحَرِّكِ بِحَرَكَتِهِ، لَمْ يَصِحَّ، وَإِنْ لَمْ يَتَحَرَّكْ بِحَرَكَتِهِ قِيَامًا وَقُعُودًا، أَجْزَأَهُ.
(إعانة الطالبين ج 1 ص 191)
(قوله: ولو سجد على شئ) أي كورق. وقوله: فالتصق بجبهته قال ع ش: ومنه التراب، حيث منع مباشرة جميع الجبهة محل السجود. (قوله: صح) أي السجود. (قوله: ووجب إزالته للسجود الثاني) فلو لم يزله لم يصح.
(حاشية الجمل ج1 ص 357)
(قَوْلُهُ مُبَاشَرَةُ بَعْضِ جَبْهَتِهِ مُصَلَّاهُ) وَيُتَصَوَّرُ السُّجُودُ عَلَى الْبَعْضِ بِأَنْ يَكُونَ السُّجُودُ عَلَى عُودٍ مَثَلًا أَوْ يَكُونَ بَعْضُهَا مَسْتُورًا فَيَسْجُدُ عَلَيْهِ مَعَ الْمَكْشُوفِ مِنْهَا اهـ ع ش عَلَى م ر وَالْجَبْهَةُ طُولًا مَا بَيْنَ صُدْغَيْهِ وَعَرْضًا مَا بَيْنَ مَنَابِتِ شَعْرِ رَأْسِهِ وَحَاجِبَيْهِ اهـ ق ل عَلَى الْجَلَالِ.
(أسنى المطالب ج1 ص161)
(وَلَا يَجُوزُ السُّجُودُ عَلَى مُتَحَرِّكٍ مِنْ مَلْبُوسِهِ) بِحَرَكَتِهِ (لِقِيَامِهِ وَقُعُودِهِ) لِظَاهِرِ خَبَرِ خَبَّابُ السَّابِقِ؛ وَلِأَنَّهُ كَالْجُزْءِ مِنْهُ فَلَوْ سَجَدَ عَلَيْهِ عَامِدًا عَالِمًا بِتَحْرِيكِهِ بَطَلَتْ صَلَاتُهُ وَإِلَّا فَلَا وَتَجِبُ إعَادَةُ السُّجُودِ وَأَمَّا خَبَرُ الصَّحِيحَيْنِ عَنْ أَنَسٍ «كُنَّا نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فِي شِدَّةِ الْحَرِّ فَإِذَا لَمْ يَسْتَطِعْ أَحَدُنَا أَنْ يُمَكِّنَ جَبْهَتَهُ مِنْ الْأَرْضِ بَسَطَ ثَوْبَهُ فَسَجَدَ عَلَيْهِ» فَمَحْمُولٌ عَلَى ثَوْبٍ مُنْفَصِلٍ، أَوْ عَلَى مُتَّصِلٍ لَمْ يَتَحَرَّكْ بِحَرَكَتِهِ كَطَرْفِ كُمِّهِ الطَّوِيلِ؛ لِأَنَّهُ فِي حُكْمِ الْمُنْفَصِلِ وَمِنْ هُنَا عُلِمَ أَنَّهُ لَوْ سَجَدَ عَلَى مَا يَتَحَرَّكُ بِحَرَكَتِهِ