Selfie Dengan Korban Kecelakaan

Deskripsi Pertanyaan :

Di era digital seperti sekarang, masyarakat modern diberikan kemudahan untuk mengabadikan setiap momen yang berharga dan menyebarkannya di media sosial dengan praktis dan instan. Keberadaan kamera saat ini begitu mudah untuk didapat. Hampir di setiap ponsel terdapat kamera dengan berbagai macam kualitasnya. Setiap momen yang terlintas dapat langsung di abadikan baik dalam bentuk foto maupun video, termasuk momen musibah seperti orang meninggal, kecelakaan dan sebagainya. ada yang mengambil gambar foto jenazah dan menyebarkan di media sosial dengan tulisan kabar duka, ada juga yang mengambil gambar korban kecelakaan baik meninggal ataupun tidak dengan menyertakan tulisan pengumuman agar cepat tersampaikan kepada keluarganya, walaupun kadang foto atau video tersebut menampilkan keadaan korban dengan kondisi yang mengenaskan. Momen perpisahan dengan seseorang dengan berselfi atau welfie dengan jenazah.

Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya mendokumentasi dan menyebarkannya gambar jenazah atau korban kecelakaan sebaimana deskripsi diatas?
Jawaban :
Diperinci sebagai berikut :
1. Hukumnya diperbolehkan selama tidak ada unsur keharaman, seperti terbukannya aurat, ada larangan dari dari pihak yang di unggah fotonya, menampakkan sisi buruk (aib) korban/jenazah berupa kondisi fisik yang  mengenaskan, dan merusak kehormatan mayit.
2. Hukum menyebarkan gambar jenazah adalah disunnahkan jika bertujuan mengabarkan berita kematian dan berharap banyaknya orang yang bertakziyah dan mendoakannya dengan catatan foto yang digunakan untuk mengumumkan kematiannya tidak menunjukan aib pada diri mayit

Referensi :

إحياء علوم الدين . ج ٣ ص  :  ٩٣١
وقال اْلسن ، ذكرالغري ثالثة ، الغيبة ، والبهتان ، واإلفك، وكل ِف كتاِّ هللا عز وجل ، فالغيبة أن تقول ما فيو ، والبهتان ، أن تقول ما ليس فيو ، واإلفك
أن تقول مابلغك )إىل أن قال ( إعلم أن الذكر ابللسان، إمنا حرم َلن فيو تفهيم الغري نقصان اخيك وتعريفو مبا يكرىو . فالتعريض بو كالتصريح والفعل فيو
كالقول واَلشارٌ واَلمياء والغمز واهلمز والكتابة واْلركة وكل ما يفهم املقصود فهو داخل ِف الغيبة وىو حرام

  فتاوى معاصرة للشيخ وهبة الزحيلي ص : ٣١٥ 
التصوير الفوتوغراِف او التصوير الشمسية او الكهرابئية جائز اذا مل يكن فيو هتتك أو كشف عورات الرجال أو النساء َلنو حبس الظل وىو كالنظر ِف املاء او
املرآٌ وليس فيو مضاىاٌ خللق هللا تعاىل وَل مانع من اختاذىا والنظر اليها وتعليقها ِف املنازل َلنو ليس فيها ما يدعو اىل الوثنية و فيها نفع وأصبحت من مرافق
اْلياٌ الضرورية واْلاجات العامة

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *