Oleh : KH.Lukman Hakim M.Ag.
Anakku, Motor ini bisa berbahan bakar premium, petralite atau Pertamax. Ketika kau memilih premium sebagai bahan bakar yang mengandung oktan 88, maka laju motormu akan lebih berat tarikannya, mesin akan lebih cepat panas dan suara kenalpotnya akan lebih keras.
Lain halnya jika motormu kau isi dengan petralite yang mengandung oktan 90, maka kau akan merasakan tarikan gasnya lebih ringan, rpm mesinnya cenderung lebih stabil dan suara knalpotnya tidak bising.
Namun jika kau memilih bahan bakarnya Pertamax yang mengandung oktan 92, maka tarikan laju motornya akan terasa sangat ringan dan gesit, rpm mesinnya senantiasa dalam suhu sangat stabil dan suara knalpotnya terasa halus dan tidak bising.
Anakku bahan bakar ini yang membedakan adalah kandungan nilai oktan-nya. Nilai oktan adalah angka yang menunjukan seberapa besar tekanan udara yang mampu diberikan sebelum bensin tebakar dengan spontan. Semakin tinggi nilai okatnnya maka semakin baik kwalitas bensin dan performa kendaraan tersebut. Begitu pula jika nilai oktan nya rendah maka kwalitas bensin dan performa nya juga rendah dan berdampak adanya kerak karbon yang menempel di mesin.
Anakku,
Kalau bahan bakar motor dibedakan oleh nilai oktannya, maka bahan bakar laju kehidupan mu ditentukan oleh jenis makanan dan minuman yang nilai oktannya kalau boleh saya menganalogi dalam bahasa Al-Qur’an disebut dengan thoyyib.
Lafaz thayyib disebut 13 kali di dalam Al Qur’an yaitu dalam surah:
– Al Baqarah [2:168];
– Ali Imran [3:179];
– An Nisa’ [4:2], [4:43];
– Al Ma’idah [5:6], [5:88], [5:100];
– Al A’raf [7:58];
– Al Anfal [8:37], [8:69];
– An Nahl [16:114];
– Al Hajj [22:24];
– Fathir [35:10].
Muhammad Quraish Shihab menyatakan bahwa ahli tafsir ketika menjelaskan lafaz thayyib dalam konteks perintah makan adalah makanan yang halal, sehat, proporsional dan selamat.
*Penulis Merupakan Dewan Keluarga Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon