Pengajian Metode Sorogan
Sorogan adalah Program Pondok Pesantren yang tepat untuk meningkatkan mutu keilmuan Santri dalam memahami metode Teks kitab Klasik. Metode Sorogan tersebut sudah berjalan lama dan harus dilestarikan juga sebagai ciri khas Pondok Pesantren Salaf.
Pengajian sorogan merupakan pengajian yang fokus pada kajian kitab Safinatun Najah, pengajian ini dilaksanakan setiap hari kecuali selasa dan jumat dengan waktu setiap ba’da Ashar. Pengajian ini diabagi menjadi beberapa tempat seperti asrama darul ‘ulum, asrama darunnajah dan asrama darussalam untuk santri lama.
Pada tahun sekarang pengajian sorogan dibagi menjadi 25 majelis dengan pembagian 21 majelis santri baru dan 4 majelis santri lama,adapun mudarisnya diambil dari kelas 3 Aliyah. Secara struktur organigram Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon pengajian sorogan berada dibawah naungan Departen Pendidikan Pusat seperti halnya pengajian Juz’Amma, Bandongan, Durus Nasy’ah Lailiyah (DNL), dan Durus Nasy’ah Shobahiyah (DNS).
Pengajian sorogan bertujuan untuk mencetak santri baru agar faham cara menulis dan membaca pegon sebagai langkah awal untuk memahami kitab selanjutnya, dan diharapkan ditahun pertama santri baru setidaknya mampu dan mengetahui serangkaian ibadah sehari-hari seperti bab wudhu, sholat, tayamum, zakat, puasa dan haji dengan pembahasan rukun, syarat dan batalnya.
Metode Bandongan
Pengajian Bandongan adalah termasuk Program Pendidikan Pondok Pesantren Assalafie yang tepat untuk meningkatkan mutu keilmuan Santri dalam memahami metode Teks kitab Klasik. Istilah bandungan berasal dari bahasa sunda ngabandungan yang berarti memperhatikan secara seksama atau menyimak, namun dalam bahasa jawa, bandongan disebutkan juga berasal dari kata bandong, yang artinya pergi berbondong – bondong. Dalam mempraktikkan metode bandongan, seorang kiai akan membacakan kitab kuning dan memaknai sekaligus memberikan penjelasan, kemudian santri menulis dan mendengarkan kata – kata yang disampaikan oleh kiai tersebut, dengan metode ini, para santri akan belajar dengan menyimak secara kolektif. Adapun untuk Pengajian Bandongan terdiri dari santri kelas V Ibtidaiyah sampai dengan tingkat Tsanawiyah Aliyah MHS dan sederajat. Adapun waktunya dimulai dari pagi setelah sholat subuh (jam 05:45 sampai 06:45) ba’da dzuhur ( jam 14:00 sampai 15:00) dan ba’da ashar ( jam 17:00 sampai 17:40 ).
Bandongan adalah Program Pondok Pesantren yang tepat untuk meningkatkan mutu keilmuan Santri dalam memahami metode Teks kitab Klasik. Metode Bandongan tersebut sudah berjalan lama dan harus dilestarikan juga sebagai ciri khas Pondok Pesantren Salaf. Kini majelis Bandongan dibagi menjadi 3 :
- Waktu pagi
Pengajian ini bersama bapak pengasuh bertempat di Musholla ba’da tashrifan dengan
kitab Alfiah Ibnu Malik, Fathul Mu’in & Tafsir Jalalain. - Waktu siang ba’da duhur
Pengajian ini bersama bapak pengasuh dan dewan keluarga di Musholla ba’da duhur
- Waktu Sore
Pengajian ini bersama bapak pengasuh bertempat di Musholla ba’da Ashar dengan Shorof, Safinah & Jurmiyah.
.